DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

Maskot Disparbud Lamongan Tampil Mempesona di Lamongan Night Carnival 2025

berita
31 Agustus 2025
30x dilihat
Foto: Maskot Disparbud Lamongan Tampil Mempesona di Lamongan Night Carnival 2025

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal melalui partisipasinya dalam gelaran Lamongan Night Carnival 2025.

Dalam acara tersebut, Disparbud Lamongan menampilkan kostum maskot yang terinspirasi dari dua ikon khas daerah, yakni ikan bandeng dan lele, serta busana pengantin tradisional khas Lamongan.

Sosok yang memeragakan kostum maskot tersebut adalah Meylanie Nabilla, model perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan.

Tampil menawan di sepanjang rute carnival, Meylanie membawakan kostum bertema ikan bandeng dan ikan lele, yang dirancang dengan detail estetika tinggi dan filosofi mendalam.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Siti Rubikah mengatakan, filosofi Kostum Bandeng dan Lele menjadi simbol kekayaan alam dan ketangguhan Lamongan.

“Kostum ini merepresentasikan kekayaan alam pesisir Lamongan yang terkenal sebagai penghasil ikan bandeng dan lele. Dalam filosofi lokal, ikan bandeng menggambarkan kesuburan dan hasil bumi yang melimpah, sedangkan ikan lele mencerminkan ketangguhan dan kemampuan bertahan hidup di berbagai kondisi,” ungkap Rubikah.

Warna emas mendominasi kostum sebagai simbol kejayaan, kemakmuran, dan harapan akan masa depan yang gemilang. Sementara itu, warna hitam melambangkan kekuatan, keteguhan, serta identitas masyarakat Lamongan yang dikenal berkarakter kuat.

Unsur sisik ikan dan lekuk tubuhnya diolah menjadi detail ornamen artistik yang menghiasi kostum, menciptakan tampilan dinamis yang merefleksikan semangat masyarakat pesisir yang penuh daya juang dan tetap menjunjung tinggi warisan budaya lokal.

Selain kostum maskot, Disparbud Lamongan juga menampilkan busana pengantin khas Lamongan yang sarat akan makna filosofis. Dalam bahasa lokal, “bek” berarti “kebak” (penuh) dan “asri” berarti indah, sehingga busana ini dimaknai sebagai “kebak kaendahan” atau penuh keindahan.

Dalam karnaval ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan juga menampilkan Duta Wisata Cilik, sebagai bagian dari program regenerasi sumber daya manusia sejak dini.

“Melalui pembinaan program Duwis dan Yak Yuk Lamongan, anak-anak dibekali pengetahuan tentang pariwisata, seni, dan budaya, agar kelak mampu menjadi ujung tombak promosi wisata Lamongan di tingkat lokal maupun nasional,” ujarnya.

Penampilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan dalam carnival ini bukan hanya sekadar pertunjukan estetika, tetapi juga strategi branding daerah.

Melalui kekayaan budaya seperti kostum bertema ikan, busana pengantin khas, dan duta wisata cilik, Lamongan menunjukkan bahwa kabupaten ini memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata budaya, kuliner, dan edukasi.


Sumber : beritasiber.com

Topik Terkait:

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LAMONGAN

  • Jl. Sunan Giri No. 1, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, Kode Pos 62214
  • disparbud@lamongankab.go.id
  • (0322) 311919
Logo Branding Lamongan
© 2025 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan