Mewakili Bupati YES, Wabup Dirham menghadiri kegiatan Pengelolaan Event
Nasional Berbasis Kearifan Lokal yang digelar di Hotel Mahkota, Sabtu (17/5).
Pada kegiatan kolaborasi Kementerian Pariwisata RI, Komisi VII DPR RI, dan
Pemkab Lamongan ini, beliau mendorong agar kearifan lokal dapat dioptimalkan
dalam menggelar event nasional di Lamongan.
Dalam sambutannya, Wabup Dirham menyampaikan bahwa Lamongan memiliki kekuatan
luar biasa dalam sektor kearifan lokal, yang sudah dikenal luas oleh masyarakat
nasional. “Warga Lamongan itu ada di mana-mana. Kita dikenal karena Soto
Lamongan, pecel lele, dan kearifan lokal lainnya. Lamongan bukan hanya punya
potensi, tapi juga identitas kuat yang bisa diangkat ke level nasional,”
ujarnya.
Beliau juga menyoroti posisi strategis Lamongan sebagai bagian dari aglomerasi
Gerbangkertosusila, dengan garis pantai sepanjang 47 kilometer serta keberadaan
destinasi wisata religi. “Dari tagline-nya saja, Lamongan sudah menggunakan
kearifan lokal. Kata ‘Megilan’ adalah kosakata khas Lamongan, dan inilah yang
menjadi kekuatan branding kita,” imbuhnya.
Lamongan sendiri memiliki 21 objek wisata yang terdiri dari wisata alam,
buatan, dan religi, serta 16 desa wisata binaan yang terus dikembangkan melalui
pelatihan dan pendampingan. Tak kurang dari 60 event digelar sepanjang tahun,
mulai dari Festival Kupatan, Pekan Budaya Lamongan, hingga Haul Sunan Drajat.
Selama tahun 2024, jumlah kunjungan wisatawan tercatat mencapai lebih dari 4,3
juta orang, membuktikan besarnya potensi pariwisata Lamongan.
Hadir pada acara, anggota Komisi VII DPR RI, Nila Yani Hardiyanti, turut
menggarisbawahi pentingnya pelibatan masyarakat dan generasi muda dalam
penyelenggaraan event berbasis budaya lokal. “Event seperti ini memberikan
multiplier effect, dari UMKM penyedia konsumsi hingga layanan pendukung
lainnya. Harus ada keterlibatan aktif generasi muda dan masyarakat agar
dampaknya menyeluruh dan berkelanjutan,” ujarnya.